Dari Yang Ku Baca...

By Aidil Fitriawan - 9:28 PM

Saya ingin mengutip sedikit isi dari sebuah buku, bagian di mana ketika buku ini membahas tentang Patah Hati karena ditinggalkan. Saya memang tidak pernah ditinggalkan ataupun meninggalkan pasangan, karena saya memang belum pernah memiliki pasangan, tapi secara keseluruhan saya setuju dengan apa yang dikatakan di sini:

"Sebuah Surat untukmu:
Patah Hati dan Selanjutnya...

.......
    Pernahkah kamu mendengar sebuah substansi yang disebut Phenylethylamine? substansi ini juga dikenal dengan nama PEA, sebuah hormon alami yang akan membuatmu gembira ketika melihat orang yang kamu sukai, karena hormon ini sangat sensitif terhadap stimulus visual. Secara sederhana, hormon ini dapat membuatmu merasa terbang kelangit ketika untuk pertama kalinya kamu melihat orang yang kamu sukai. Dalam kimia, ada substansi yang disebut dengan amfetamin  alami yang bisa membuat senang dan menstimulasi perasaanmu sementara membuatmu kehilangan selera makan. jadi, sekarang kamu mengerti kenapa kamu tidak pernah merasa lapar dan selalu merasa bahagia dan penuh perhatian ketika kamu jatuh cinta.
     Ketika kamu berpisah dengan seseorang yang kamu cintai, semua hormon alami itu kembali ke level normal mereka. Jampi-jampi PEA telah terpatahkan dan efek dari endorfin mulai bekerja. Rasa seperti kehilangan sebuah "sensasi". Sensasi itu, para ahli mengatakan bahwa kamu akan mengalami gejala yang mirip dengan gejala orang yang mulai lepas dari ketergantungan. Secara khusus, tubuhmu akan mengalami peningkatan jumlah adrenalin dan dopomin sebagai akibat dari efek pengganti endorfin. Kedua hormon tersebut membuatmu merasa bersemangat dan mengembalikan perasaan yang kamu miliki. Jadi, sekarang kamu mengerti mengapa kamu merindukan seseorang begitu lama dan begitu kuat setelah kamu berpisah dengan orang yang kamu cintai. Sebuah hormon lain, kortisol, juga meningkat dengan cepat, membuat terjaga semalaman dan terus-menerus merasa cemas. Jadi, selalu ada alasan yang bagus kenapa putus cinta membuat kita berada dalam kondisi yang begitu tidak teratur secara fisik. (Catatan: Feverwerk der hormone karya Marco Ravland, kutipan dari halaman 171-197).
     Aku mendiskusikan topik tentang hormon yang berkaitan dengan cinta dan putus cinta ini karena aku ingin mengatakan padamu untuk tidak memikirkan apa yang kamu alami dengan terlalu personal. Aku ingin kamu melihat kondisimu dari sudut pandang orang lain dengan menyebutkan apa yang dilakukan semua hormon itu padamu, dan untuk memberitahumu bahwa kamu bukan satu-satunya orang yang merasakan sakitnya patah hati. Aku berharap ada sedikit saja mengurangi rasa sakitmu, jika aku berhasil membuatmu mengerti bahwa 80% dari apa yang kamu rasakan saat ini adalah reaksi alami dari tubuhmu dalam penyesuaian dengan hormon-hormon yang dihasilkannya.
   Seiring berlalunya waktu, gejala-gejala itu akan menghilang, dan ketika ketabahan manusia membuat semua hormon cinta tersebut melemah dan diam, maka rasa sakit yang dialami setelah putus cinta juga akan mereda. Kemudian, kamu akan merasa siap, baik secara mental maupun fisik, untuk mulai mencintai orang yang baru. Mungkin, itulah makana dari pernyataan "waktu yang akan menyembuhkan".
    Kita semua pernah atau tahu tentang seseorang yang sangat menderita setelah putus cinta, tapi dengan segera melupakan apa yang dialaminya seolah tidak ada apapun yang terjadi, dan mulai berkencan lagi dengan sesorang yang baru, kan? Aku tidak merasa orang seperti itu memiliki masalah secara kepribadian maupun secara karakter; aku merasa bahwa hormonnyalah yang membuatnya bertingkah laku seperti itu. Mereka bisa mengatasi rasa patah hati mereka dan memulai lagi kisah cinta yang baru yang lebih baik dan lebih cepat dari orang lain. Hal ini mungkin karena mereka lebih rentan terkena gejala-gejala ketergantungan atau mungkin mereka mereka memiliki kemampuan luar bisa untuk mempertahankan keseimbangan level hormon mereka.
    Haruskah kita kembali ke situasi lagi, hanya saja kali ini secara lebih alami seperti ketika kita berbicara tentang hormon? Apa yang menurutmu membuatnya meninggalkanmu? Apakah karena perbedaan diantara kalian yang terlalau jauh? Apakah terlalu sulit untuk mengatasi semua perbedaan itu
    Atau, apakah ia berfikir bahawa akan lebih baik bagi kalian segera berpisah karena telah jelas bahawa hubungan kalian tidak akan berjalan dengan baik? Atau, mungkin karena ia tidak mencintaimu?
    Menurutku tidak. Ia meninggalkanmu karena ada sesuatu yang tidak kamu miliki, sesuatu yang secara rahasia ia harapkan darimu, tetapi tidak bisa kamu berikan. Sesuatu yang tidak pernah bisa ia ungkapkan dengan pasti. Ia meninggalkanmu karena harapannya itu.
    Aku minta maaf jika aku terdengar begitu sinis mengenai masalah ini, tetapi aku harus berbuat demikian agar kamu mengerti. Kamu akan bisa memulai untuk mencintai seseorang lagi ketika kamu bisa menerima kenyataan dan menguatkan dirimu. Kamu bilang bahwa kamu sudah tidak sabar untuk segera menghilangkan kesedihanmu, bukan? Jika kamu benar-benar jujur ketika mengatakan semua itu, aku ingin kamu membaca apa yang kutulis dengan cermat. Jika kamu tidak bisa menerima kenyataan bahwa hubunganmu dengannya sudah berakhir, rasa sakit yang kamu rasakan sekarang akan berlangsung sangat lama. Ini disebabkan kamu akan melalui  masa-masa sulit yang tidak hanya disebabkan oleh kerja hormon dalam tubuhmu, tetapi juga karena kamu sendiri yang menyebabkannya
    Menurut pendapatku, penderitaanmu tampak seperti sebuah proses melawan dirinya, atau dirimu sendiri. Dengan menunjukkan seberapa menderitanya dirimu, kamu ingin membuat hatinya merasa bersalah atau menyesal kerena memutuskanmu. Dengan kata lain untuk mengacaukan emosinya.
    Sekarang bangunlah! 
    Ia tidak akan kembali separah apapun kondisimu. Bahkan jika ada kesempatan datang untukmu kembali padanya, jagan pernah kamu mengambilnya dan menemui orang itu. Jika kamu kembali lagi padanya, Semua yang kamu alami sekarang akan terulang lagi. Setidaknya, tunggulah sampai kamu memiliki cukup sesuatu yang ia harapkan darimu.
    Jika sesuatu itu berada di luar jangkauanmu seberapa keras pun kamu berusaha mencapainya, jangan pernah kamu menyiksa dirimu karenanya. Sesuatu itu sangat relatif. Apa pun yang kamu miliki sekarang mungkin bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi orang yang akan kamu temui suatu hari nanti.
    Ia pun tidak meninggalkanmu karena mencintaimu. Ia meninggalkanmu karena ia mencintai dirnya lebih dari cintanya padamu. Ia adalah orang yang sangat EGOIS. Namun, kamu tidak perlu menyalahkan dan mengutuknya. Pada dasarnya, kita semua egois. Ada seseorang di luar sana, yang secara pasti akan mampu menghentikan keegoisan kalian. Ketika kamu bertemu dengan seseorang itu, saat itu adalah saat bagimu mengenal cinta. Dan, ia yang meninggalkanmu bukanlah seseorang itu.
    Sekarang, buanglah penderitaanmu dan berdirilah dengan tegak. Kamu baru saja mengalami kejadian yang begitu buruk, maka tidak akan ada yang lebih buruk lagi untuk kamu alami. Menyiksa diri tidak akan membuat segalanya menjadi lebih baik. Jika kamu menderita terlalu lama, ini hanya akan membuat dirimu yang begitu cantik, menjadi sakit. Ketika aku memanggil namamu di kelas minggu depan, aku berharap bisa melihat keceriaanmu yang telah membuat kami semua terkejut dalam pesta penyambutan mahasiswa baru."

from the book "TIME OF YOUR LIFE" by Rando Kim.

Ketika membaca bagian ini, seketika pikiranku terfokus kepada seseorang dan beberapa temanku. Mereka yang pernah mengatakan untuk 'melangkah kedepan', tetapi nyatanya itu hanya kata dan tidak jujur dari hatinya.
Saya tidak memaksa setuju atau membenarkan. Kalian tidak akan setujuh atau pun membenarkan tulisan diatas jika kalian seperti mereka. Tapi kalian akan sangat setuju jika kalian benar-benar ingin atau kalian adalah orang yang berharap seseorang untuk melakukannya.

Sekali lagi saya tidak memaksa setuju atau membenarkan pernyataan diatas, tapi saya berharap ini bisa jadi bahan renungan untuk kalian keluar dari 'kesedihan'.

Makasih
Note: satu hal yg tdk kusetujui dari hal di atas hanyalah kata yg ku coret

  • Share:

0 comments