Ngantar Jenazah Tapi Tingkah Bikin Resah

By Aidil Fitriawan - 7:05 PM

Assalamu alaikum..

Naik motor ugal-ugalan, boncengan tiga, ga pake hlem dan mengoyang-goyangkan tongkat bendera seenaknya. Itulah hal yang saya temui di perjalanan pulang tadi. Tadinya saya senang karena hutang konsultasi sama dosen pendamping sudah lunas, ketemu orang dengan tingkah kaya diatas dalam jumlah banyak dan terjebak diantaranya pastilah jadi geram. Gimana ngak, mereka itu ternyata pengantar jenazah yang mau dibawa ke tempat pengkuburan. Katanya ngantar jenazah, tapi tingkah malah bikin orang resah!.
ilustrasi
Karena kejadian tadi saya jadi penasaran bagaimana sih tata cara mengantar jenazah yang benar itu. 
Bersumber dari islamiwiki.blogspot.com ini lah yang saya dapat:


-) Mengantar mayit berjalan kaki. Kalaupun mau berkendaraan, maka tak apalah ketika pulangnya.
  
Al-Bukhari (3177) telah meriwayatkan dari Tsauban RA:
"Bahwasanya pernah didatangkan kepada Rasulullah SAW seekor binatang kendaraan ketika beliau menyertai janazah, maka beliau tidak mau mengendarainya. Tapi, ketika pulangnya, didatangkan pula seekor binatang kendaraan, maka beliau mengendarainya. Oleh karena itu, beliau ditanya, maka jawab beliau: "Sesungguhnya para malaikat tadi berjalan kaki. Maka, tidaklah patut aku berkendaraan, sedang mereka berjalan kaki. Tapi, setelah mereka pergi, maka aku pun mau berkendaraan". 

see! lebih dianjurkan berjalan kaki ketika mengantar jenazah. Sedangkan tadi jangankan jalan kaki, mereka malah pada naik motor dengan cara ugal-ugalan. Ga semua sih, tapi mayoritas. Dan kalo ga salah hukumnya makruh kalo mengantar jenazah naik kendaraan, kecuali jarak makamnya jauh.

-) Makruh menimbulkan kegaduhan ketika mengantar janazah. Bahkan disunnahkan, agar tidak bersuara nyaring ketika membaca-baca, berdzikir ataupun lainnya, dan supaya diganti dengan memikirkan mati dan nasib masing-masing kelak. 

hadits riwayat Abu Daud (3171) dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
"Jangan hendaknya mayit itu diantar dengan suara gaduh maupun api."

see lagi! Dilarang menimbulkan kegaduhan! makruh. membaca bacaan saja disunnahkan untuk tidak nyaring,  lah yang tadi malah kenalpot pada bising. aduh..

-) Yang lebih baik, Para pengantar itu supaya berjalan di depan janazah, dekat dengannya. Karena mereka adalah para pemberi syafaat baginya di sisi Allah 'Azza Wa Jalla. Maka sepatutnya berjalan di depannya: 

riwayat Abu Daud (3179) dan lainnya, dari Ibnu Umar RA, dia berkata:
"Saya lihat Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar berjalan di depan janazah."

Dan diriwayatkan pula olehnya (3180), dari Nabi SAW:
"Orang yang berkendaraan berjalan di belakang janazah, sedang yang berjalan kaki di belakangnya, di depannya, di sebelah kanannya dan sebelah kirinya, berdekatan dengannya."

Nah ini! tadi mereka perannya sebagai pengantar tapi saya agak heran kenapa jarak mereka jauh banget sama mobil yang bawa jenazah. mereka uda ada didepan tapi mobil jenazah dan mobil lainnya masih dibelakang. 

Mereka (para mengendara motor) sesekali berhenti dan nutup jalan dengan alasan nunggu rombongan mobil, tapi malah photo-photo disana dengan wajah bahagia. Ditambah lagi klo uda mau jalan, cara mereka geber itu motor uda kaya valentino rossi sambil angkat ban depan pula. yaelah ndro -___-

Heran aja kenapa makin banyak  orang yang bertindak semaunya tanpa mikin perasaan orang lain. Kalo pas ugal-ugalan gitu nyebabin orang celaka gimana?! itu liang lahat yang awalnya satu bisa-bisa nambah. Belum lagi perasaan keluarga yang ditinggalkan, keluarganya diantar tapi orang yang mengantar  bertingkah selayaknya lagi ikut kampanye partai.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
semoga orang meninggal itu diterimah di sisi Allah dan semoga orang yang ditinggalkan diberi kekuatan.

sekian.
makasih

  • Share:

0 comments