Ketika Suka Menjadi Bosan

By Aidil Fitriawan - 10:29 AM

Bulan Ramadhan sudah berjalan selama 24 hari. ya, hari ini memasuki hari ke 24. Itu berarti saya sudah 23 kali sahur dan 22 kali buka puasa. Dari segitu banyak Sahur dan buka yang telah saya lewati, sebagian besar menunya adalah mie instan. Mie instan yang merupakan makana favorit saya setelah nasi goreng tentunya.

Begitu sering memakan makanan itu, lidah saya enek juga jadinya. Mulai dari rasa original (yang warnah putih itu) berpindah ke varian rasa lain seperti rasa pedas, sate, rendang dan yang warna hijau aneh (cabai ijo) sudah saya coba untuk sekedar memberikan perasaan berbeda ke lidah. Tapi tetap saja, biar kata rasanya beda tapi tekstur dan jenisnya tetap sama. Lidah dan perut saya sudah hapal benar perasaan itu. Tak ku sangka sesuatu yang awalnya kita suka bisa berubah bosan hanya karena terlalu sering dengannya.

Bukan cuma makanan. Sebenarnya banyak hal yang biasanya kita suka di awal tapi setelah punya atau telah lama mememilikinya, perasaan suka itu lenyap dan berganti menjadi bosan. berdasarkan realita kehidupan ini, saya bakal kasih beberapa contoh dari hal-hal yang dulunya disukai tapi berubah menjadi membosankan.
 
1. Gadget
Tak bisa dipungkiri, di zaman yang sudah canggih ini, memiliki gadget merupakan hal yang wajib. Sangat jarang saya menemukan orang sekarang ini yang tidak mempunyai gadget, ya minimal smartphone. Jika pun ada, mereka adalah orang yang memang sudah terlalu banyak melalui zaman-zaman sebelum ini. Apa lagi gadget seperti smartphone bukan lagi hal yang mewah. sudah banyak smartphone murah yang punya fitur cukup lengkap.

Gadget seperti artinya  "suatu perangkat yang memiliki beberapa fungsi" sangat membantu kehidupan kita sekarang. mempermudah komunikasi, kerja, dan menemukan informasi. Sayangnya, gadget disukai banyak orang, tapi mudah ditinggalkan. Seringnya gadget baru bermunculan, membuat gadget lama seolah hanya pelampiasan nafsu sementara. Entah manusianya yang tidak mudah dipuaskan atau produsen gadget itu yang terlalu hebat memasarkan. 

Gadget A diciptakan, konsumen "ahh.. keren! aku mau!". konsumen pun membeli, memakainya setiap hari dengan wajah berseri-seri. Tak berselang lama gadget B keluar, konsumen bekomentar "ahh.. keren! aku mau!". konsumen tetap menggunakan gadget lamanya tapi dengan wajah yang tak berseri lagi, selalu berpikir dalam hati bagaimana untuk segera mengganti. Inilah fakta kehidupan kini.

2. Kuliah
Seorang Anak muda baik hati nan lugu lulus dari SMA, dengan tekat menggebu-gebu dia mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Dia belajar - Dia ikut ujian - Dia lulus. Dia menjalani kehidupan awalnya sebagai mahasiswa dengan wajah berseri-seri. Semester pertama dia lalui dengan mantap. Makin hari semangatnya makin menurun. Alasannya pergi kuliah saat ini hanya karena ingin melihat gadis yang dia sukai. sayangnya gadis itu kini memiliki kekasih. Hidupnya pun kehilangan arah. Sampai akhirnya dia benar-benar bosan dan jarang masuk kuliah.

Banyak faktor yang mempengaruhi orang bosan kuliah. Bisa karena orang itu kurang motivasi karena dia menganggap dirinya salah jurusan, tak merasa nyaman dengan suasana kampus, tak merasa benar-benar belajar, ataupun karena terlalu aktif berorganisasi. Akhirnya malah  menyandang status mahasiswa untuk waktu yang lebih lama.

3. Pacaran
Tak banyak hubungan pacaran berakhir hanya karena bosan. Dulu saling taksir sampai mengagungkan si dia lebih dari siapapun, sangat ingin untuk memiliki. Sekalinya sudah memiliki dengan mudahnya mengakhiri. Alasannya ya bosan, tapi dibungkus dengan alasan-alasan yang manis.

Mereka yang bosan dengan hubungannya, itu karena mereka tidak pandai memanage perasaan mereka. Setiap hari saling mengabari tanpa henti sudah seperti orang yang berlangganan koran pagi, terlalu sering bertemu sehingga tak ada rindu. Padahal rindu adalah pupuk untuk menumbuhkan cinta. Mereka  payah. Saya saja yang tidak pernah pacaran tau harus bagimana!

4.PDKT
Banyak yang mengatakan kalo PDKT adalah masa yang paling indah dari suatu hubungan asmara. dan Ya! saya setujuh dengan itu. tapi cukup banyak orang yang terlalu lama menikmani masa ini. Menikmati rasa malu-malu berkomunikasi, saling menunggu satu sama lain seperti orang dungu, sampai akhirnya mati membawa rindu.


sudah dulu. saya harus melanjutkan hidup untuk mencari masa depan.

makasih.

  • Share:

0 comments